Muhammad Assad (26) merupakan termasuk penulis pria yang berani menulis tentang dunia wanita, yaitu hijab dalam 99 Hijab Story A Beatiful Spiritual Journey”. Pria lulusan jenjang Master di bidang Islamic Finance di Hamad bin Khalifa University, Qatar ini berbicara soal latar belakang ia menulis buku tentang hijab.  “Padahal laki-laki, semua tentang cewek, dan gue cowok, botak lagi,” candanya dalam bincang-bincang di Panggung Utama Indonesia Book Fair 2013 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Berawal, pada tahun 2012 pertengahan atau akhir ia banyak diundang oleh teman-teman dari kalangan hijabers. Ia banyak diundang untuk mengisi seminar, acara, dan kerjasama. Dalam setahun itu, ia sering diundang hijabers dan bukan hanya di Jakarta tapi luar Jakarta. “Akhirnya terbesitlah keinginan untuk membuat buku hijab tapi waktu itu kan memang kita harus tahu strength kita dimana. Buku hijab yang ada pada saat itu adalah buku hijab tutorial. Akhirnya yang bisa saya lakukan dalam berkontribusi dengan buku ini dengan cerita. Berbekal networking, pengalaman menulis yang  saya punya akhirnya saya memberanikan diri untuk menulis buku ini,” jelasnya.
     
     Dalam buku 99 Hijab Story ini tidak hanya 99 wanita ber-hijab tapi ada dua bagian awal yang ia tulis. Pertama, ia menulis tentang kemuliaan wanita. Kedua, semua tentang hijab. Salah satunya adalah sepuluh alasan ber-hijab. “Takut nggak dapat jodoh, menghijabkan hati dulu, dan lain-lain. Nah itu saya jawab semua di sini. Kurang lebih itu memberikan inspirasi dalam kapasitas saya. Tentunya kalau hijab tutorial bukan bidang saya,” ujarnya.
Menurutnya, yang harus diketahui bahwa bagi wanita, hijab itu merupakan kewajiban bukan pilihan. Hijab dalam Bahasa Arab artinya penutup. Menurut Assad, istilah Jilbab dan kerudung adalah istilah yang diberikan Bahasa Indonesia. “Kenapa saya pakai bahasa hijab karena akar katanya dari bahasa Arab yang berarti penutup. Kalau jilbab, kerudung atau bergo itu istilah dari Indonesia,” ujarnya.
       
     Sebagai penulis buku-buku national bestseller, Assad paling berkesan dengan buku pertamanya, yaitu Notes From Qatar 1. “Karena itu awal mula semuanya. Jadi pertama kali dan mimpi itu sangat penting,” ujarnya.  Ia mempunyai mimpi dan tekad bahwa jika hari ini ia beli buku orang, maka suatu saat nanti orang yang harus beli bukunya. “Nah berawal dari situ akhirnya muncul Notes Qatar 1. Itu semua its all start from a dream. Karena itulah awal mula perjalanan saya sebagai seorang penulis,” terangnya. (Ageng Wuri)


Sumber : http://www.indonesiabookfair.net/2013/11/06/99-hijab-story-a-beautiful-spiritual-journey-kisah-inspiratif-dari-99-perempuan-indonesia/